Monday, 6 May 2013

BAB V


Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha.

Banyak sekali contoh yang menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi merupakan salah satu factor terpenting walaupun bukan satu-satunya factor yang bisa membawa seseorang menjadi pengusaha sukses.

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan gagasan-gagasan dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing). Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Proses berfikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value added) dan sumber peluang bagi pengusaha.

Tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
  1. Membuat dan menciptakan, dari tidak ada menjadi ada.
  2. Mengombinasikan dua hal atau lebih.
  3. Memodifikasikan sesuatu yang memang sudah ada.
Hambatan kreativitas sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Faktor penghambat dapat diklasifikasikan atas dua unsur utama, yaitu hambatan structural dan proses.

Secara rinci, hambatan kreativitas dibagi menjadi : hambatan psikologis, budaya, lingkungan, bahasa berfikir, keterpaksaan fungsional dan kebiasaan memandang.

Teknik meningkatkan kreativitas adalah dengan mengubah cara berfikir dan proses bertindak. Salah satu cara meningkatkan kreativitas yaitu :
  1. Perumusan masalah secara kreatif, merupakan usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas, melainkan mencoba berfikir secara divergen, bukan konvergen.
  2. Bertanya dan bertanya.
  3. Curah gagasan, jangan melakukan penilaian, gagasan harus benar-benar bebas, dan usahakan sebanyak mungkin gagasan.
  4. Orang aneh, memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim.
  5. Iklim kreatif, dengan menciptakan suasana yang kondusif.
Wirausaha adalah innovator, yang tidak selalu sebagai inventor. Ada lima jenis inovasi yang penting dilakukan pengusaha, yaitu :
  1. Pengenalan barang baru atau perbaikan yang sudah ada.
  2. Pengenalan metode produksi baru.
  3. Pembukaan pasar baru.
  4. Penciptaan / pengadaan persediaan bahan mentah.
  5. Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.
Teknik mengembangkan inovasi.

Kemenangan bisa dicapai dengan cara menciptakan pasar baru melalui inovasi. Untuk membangun perusahaan inovatif, Kotler menekankan pentingnya sejumlah factor sebagai berikut :
  1. Adanya budaya penemuan.
  2. Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset.
Sifat inovasi dapat ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu kerja keras, terobosan dan kaizen (perbaikan terus menerus).
Melindungi gagasan dari hasil kreativitas dan inovasi, hak paten atau hak cipta biasanya disebut HAKI atau Hak Kekayaan Intelektual, yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memegang monopoli dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari kekayaan intelektual.

Hak cipta adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinilan penciptanya.

Hak kekayaan industry terdiri atas paten, desain industry, desain tata letak sirkuit terpadu, merek dan rahasia dagang :
  1. Paten (patent)
  2. Design industry (industrial design)
  3. Design tata letak sirkuit terpadu (circuit lay-out)
  4. Merek dagang (trademark)
  5. Rahasia dagang (trade secret)
Terdapat beberapa langkah untuk mendapatkan hak paten, yaitu :
  1. Tetapkan bahwa yang ditemukan benar-benar baru
  2. Dokumentasikan produk yang ditemukan tersebut
  3. Telusuri paten-paten yang telah ada
  4. Pelajari hasil telusuran
  5. Mengajukan lamaran paten

BAB IV


Motivasi menjadi pengusaha sukses.

Tidak semua orang termotivasi untuk menjadi pengusaha. Proses termotivasinya pun berbeda-beda. Indonesia dengan sumber daya melimpah seharusnya dapat menjadi salah satu factor pendorong untuk menjadi pengusaha. Hal ini dapat didorong juga oleh guru atau dosen untuk memberi inspirasi dan minat tersebut. Dengan kata lain, kewirausahaan bukanlah sesuatu hal yang dilahirkan maupun bakat, melainkan dibangun (entrepreneur are not born – they develop). Mulai memotivasi diri untuk sukses sejak kecil dan memiliki cita-cita yang kuat untuk mewujudkan mimpinya dengan bekerja keras.

Beberapa mitos wirausaha :
  1. Wirausaha merupakan bakat dan keturunan. Padahal banyak yang sukses diawali dengan keterpaksaan dan kondisi hidup yang sulit, bukan karena factor keturunan.
  2. Pengusaha adalah pelaku, bukan pemikir. Padahal pengusaha merupakan pelaku sekaligus pemikir. Mereka mempersiapkan bisnisnya dengan strategi, taktik dan pemikiran yang mendalam.
  3. Wirausaha tidak bisa diajarkan atau dibentuk. Nyatanya kewirausahaan mempunyai model, proses dan studi kasus yang dapat diciptakan.
  4. Pengusaha adalah selalu sebagai investor. Kenyataannya banyak pengusaha yang sukses sebagai innovator.
  5. Pengusaha membutuhkan keberuntungan. Tapi, keberuntungan terjadi ketika sudah dilakukan persiapan dan pandai memanfaatkan momentum.
  6. Pengusaha harus selalu sukses dan tidak boleh gagal. Keliru, karena pengusaha yang sukses membangun bisnisnya dengan jatuh bangun dan banyak mengalami kegagalan.
  7. Pengusaha adalah sama seperti penjudi. Padahal pengusaha mendapatkan keuntungan atau kesuksesan dari menghitung resiko.
Mengubah pola piker memerlukan keberanian dan kerelaan. Untuk tetap bertahan, seorang pengusaha harus “berubah atau mati!”. Langkah awalnya adalah merubah pola pikir (mind-set) bagaimana merubah ketidakpastian menjadi keberuntungan.

Menurut McGrath dan MacMillan (2000) dalam Rambat (2004), 5 karakter yang umumnya dimiliki pengusaha antara lain :
  1. Pengusaha sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang-peluang baru.
  2. Pengusaha mengejar peluang dengan disiplin yang ketat.
  3. Pengusaha hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang belum jelas.
  4. Pengusaha berfokus pada pelaksanaan.
  5. Pengusaha mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Semakin seseorang menyakini bahwa dirinya dapat mengelola berbagai kekuatan dan kelemahan, maka semakin yakin ia bahwa dirinya dapat mewujudkan suatu prestasi. Ciri-ciri pribadi wirausaha yang berhasil adalah :
  1. Berorientasi pada tindakan dan memiliki motif yang tinggi.
  2. Mendayagunakan kekuatan dan mengurangi kelemahan.
  3. Mempunyai perilaku yang agresif mengejar tujuan dan berorientasi pada hasil.
  4. Mau belajar dari pengalaman.
  5. Memupuk dan mengembangkan pribadi unggul.
David C. McClelland (1971) mengelompokkan Tiga Motif Sosial, yaitu :
  1. Kebutuhan berprestasi wirausaha (n-Ach), cirinya :
  • Senang menetapkan sasaran kerja yang menantang.
  • Selalu merasa sebagian besar adalah tanggung jawabnya (personal responsibility).
  • Ingin memperoleh umpan balik (using feedback).
  1. Kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow), cirinya :
  • Berusaha mempengaruhi orang lain.
  • Lebih mementingkan hasil akhir daripada proses.
  • Mempunyai dorongan kuntuk menjadi penyelamat.
  1. Kebutuhan untuk berafiliasi (n-Aff), cirinya :
  • Lebih mementingkan suasana antara orang-orang yang bekerja.
  • Memerhatikan reaksi atau sikap orang lain.
  • Dipengaruhi oleh siapa yang akan menjadi rekan kerja.
Goerge W.Ladd mengemukakan suatu pemikiran yang menarik melalui proses mental bawah sadar berupa imajinasi dan intuisi yang dapat membantu kemajuan usaha. Proses mental bawah sadar dapat membantu kita melaksanakan kegiatan sehari-hari. Gunakan konsep AKU, dimana A=Ambisi, K=Kekuatan atau Kelemahan, dan U=Usaha.

Pikiran manusia dapat dikelompokkan menjadi dua : pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (sub-conscious mind). Pikiran bawah sadar mampu mengontrol tindakan secara otomatis. Pikiran bawah sadar tidak memiliki mekanisme untuk mengenal hal yang nyata dan tidak nyata.

Prof. George W. Ladd dalam Buchari Alma (2005) menguraikan beberapa factor atau kondisi yang mendorong semakin produktifnya pikiran bawah sadar, yaitu :
  1. Sikap ragu-ragu (doubt).
  2. Sikap berani (venturesome attitude).
  3. Bermacam-macam pengalaman, memori dan ketertarikan.
  4. Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh.
  5. Menyerah sementara.
  6. Istirahat atau santai (relaxation).
  7. Menulis (writing).
  8. Bertukar pikiran.
  9. Bebas dari kebingungan atau kekacauan.
  10. Batas waktu (deadline).
  11. Tensi (tension).
McGregor menjelaskan Hukum Pikiran Bawah Sadar yang terdiri dari 4P, yaitu :
  1. Positif
  2. Kalimat saat ini (present tense)
  3. Pribadi
  4. Pengulangan (persisten)

BAB III


Menerapkan sikap mental bisnis orang Cina.

Garis besar sikap bisnis orang Cina antara lain, belajar dan bekerja keras, memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan, berusaha dengan bermitra dan tidak saling mematikan, serta melakukan inovasi dan bersinergi dalam rangka mencapai keuntungan kedua belah pihak.

Falsafah dan budaya bisnis Cina. Orang Cina selain bertujuan memperoleh kekayaan, juga selalu berfokus dalam mencapai tujuan. Selain itu, mereka selalu melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Dalam menjalankan usaha, asas kepercayaan yang mereka pegang sebagai dasar penting dalam berusaha. Mereka bukanlah orang yang gila kerja, tetapi merupakan pekerja kerras dan mempunyai semangat kerja yang tinggi.

Berikut beberapa falsafah bisnis orang Cina :
  1. Untuk mencapai sukses orang Cina harus berdagang.
  2. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi tetapi bukan untuk mengisi waktu luang.
  3. Pengalaman berdagang diberikan kepada anak cucu agar mereka mengenal ilmu perdagangan.
  4. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak di belanjakan.
  5. Orang Cina suka perdagangan yang memberikan keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan dalam waktu yang lama.
  6. Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali.
Berikut adalah budaya bisnis orang Cina :
  1. Bekerja keras dan tekun, rela kerja dari pagi sampai malam untuk mencapai keberhasilan.
  2. Berdagang, karena kemahiran dan pengalaman dapat dipelajari dari orang lain.
  3. Kesabaran dan ketabahan yang luar biasa dalam mencapai keberhasilan, menerima kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda.
  4. Menetapkan tujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang, butuh komitmen dalam pekerjaan.
  5. Siapa cepat dia dapat, merespon keingginan pasar dengan cepat dan memuaskan.
Sistem dan seni bisnis atau perdagangan orang Cina berorientasi pada pelanggan, yang mengutamakan interaksi tatap muka atau face to face. Singkatnya system bisnis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Orang Cina mengizinkan pelanggannya membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik.
  2. Sukses bisnis tidak menggunakan jalan pintas.
  3. Pelanggn lama diberikan kebebasan dan pelayanan yang istimewa sedangkan pelanggan baru diming-imingi dengan potongan harga dan kemudahan kredit.
  4. Pekerja dalam system bisnis Cina adalah bagian yang tidak terpisahkan dari entitas bisnis.
Seni bisnis orang Cina adalah suatu gerakan yang bersifat fleksible, yaitu proses penyesuaian diri dan membaca perilaku pelanggan. Berikut seni bisnis orang Cina :
  1. Berwirausaha penuh dengan persaingan yang keras dan dilakukan dengan berbagai macam cara. “Seni bela diri” harus dipersiapkan untuk menghadapi serangan yang mungkin datang.
  2. Dalam berwirausaha diperlukan adanya kecermatan atau ketelitian yang tinggi dan sikap fleksibel. Pelanggan adalah raja, jadi kita harus menyediakan apa yang diminta namun dalam batas etika dan hukum yang berlaku.
  3. Seni berdagang Cina mengutamakan win-win solution. Untung sedikit tidak masalah, namun dalam jangka panjang kita akan memiliki banyak pelanggan.
  4. Pengusaha harus rajin bekerja, ramah dan menjadikan pelanggan sebagai sahabat dekat.
  5. Pengusaha harus memiliki daya tahan, mental dan jiwa yang kuat.
Rahasia keberhasilan orang Cina antara lain :
  1. Faktor ekonomi, rasa kurang aman, mendorong etos kerja orang Cina menganut ajaran konfusiusme untuk bekerja keras, tidak putus asa, dan sabar.
  2. Faktor social, dimana seseorang menunjukan penghormatan terhadap orang tua adalah menjadi kaya. Dan cara menjadi kaya adalah melalui jalur perdagangan.
  3. Uang jangan dijadikan penghalang, asal ada kemauan disitu ada jalan.
Berikut etika bisnis orang Cina :
  1. Melarang penggunaan cara-cara kotor untuk menjatuhkan orang lain. Kompetisi dimenangkan dengan adu kreativitas dan inovasi produk serta layanan.
  2. Pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain.
  3. Pedagang tidak boleh terlalu kaku, namun sebaliknya perlu memperbolehkan proses tawar-menawar.
Berikut adalah cara-cara bisnis orang Cina :
  1. Untuk menjadi pedagang sukses harus mendapatkan keyakinan dari pelanggan. Keyakinan pelanggan adalah kunci keberhasilan.
  2. Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan. Ada kalanya perlu menggembirakan pelanggan dengan menberi hadiah.
  3. Bekerja minimal 18 jam sehari. Bekerja keras adalah kunci keberhasilan.
  4. Harus fleksibel dan beradaptasi dengan kondisi yang ada.
  5. Tempat usaha harus mudah diakses dan menarik perhatian konsumen untuk mengunjunginya.
  6. Tidak boleh semata-mata mengikuti pola pikirnya, tetapi mengikuti perilaku, minat dan kehendak orang banyak.
  7. Bekerja sendiri serta memiliki daya juang, semangat tinggi dan pantang menyerah agar dapat menumbuhkan kemandiriian.
  8. Citra (image) dibentuk dengan pelayanan yang diberikan bukan pada gaya dan kebaikan berpakaian.
  9. Lebih suka mempekerjakan sanak keluarganya sendiri untuk membantu kegiatan perdagangan, dengan berbasis kepercayaan.
  10. Akan merasa rendah diri jika gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji sepanjang hidupnya.
  11. Sebagian keuntungan harus disimpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang terjadi di luar dugaan, sebagian digunakan untuk modal kerja.

BAB II


Pengusaha muda : saatnya pemimpi menjadi pemimpin (XL)

Semangat untuk lebih kreatif dan inovatif yang tercipta dalam perkembangan bisnis anak muda adalah keharusan. Bisnis anak muda memang menjual ide yang akhirnya dituangkan dalam berbagai macam produk. Ide tersebut pun selalu dipancing untuk melakukan pembaruan-pembaruan atau inovasi. Tanpa inovasi, bisnis kreatif akan mati. Sebagai contoh, distro, para pengusahanya tidak menganggap satu sama lain sebagai pesaing. Mereka bersaing dalam hal inovasi, sehingga masing-masing berpacu untuk lebih inovatif tanpa mengabaikan semangat atau pesan sesuai konsep.

Jika orang lain mampu, saya pun mampu. Hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi peengusaha muda yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.

Usaha membangun kepribadian :
  1. Mengenal diri sendiri, dengan cara :
    a. Mengenal karakter pribadi.
    b. Mengenal bakat dan kemampuan.
2. Mempersiapkan perubahan sikap mental.
a. Siap menghadapi ketidakpastian
b. Siap mengatakan “Bisa”
c. Siap bekerja keras, tekun, dan sabar
d. Berani mengambil resiko dan jangan sampai rugi

Salah satu kelemahan para pengusaha muda dan sarjana di Indonesia adalah keterampilan dalam bidang softskill. Untuk mempersiapkan keterampilan pengusaha muda terdapat beberapa softskill yang harus dikuasai, yaitu :
  1. Menjaga reputasi, reputasi baik akan memudahkan dalam membuat jaringan dan memperkenalkan usaha baru.
  2. Kemampuan membangun jaringan, beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain :
  • Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat.
  • Menjadi anak gaul
  • Buat kartu nama yang menarik dan spesifik
  • Tawarkan persahabatan yang tulus
  1. Naluri mengenali peluang usaha, hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan naluri mengenai peluang usaha adalah :
  • Menentukan arah usaha dan minat
  • Manumbuhkan kepekaan lingkungan dan kondisi di sekitar
  • Menerapkan manajemen informasi
  1. Kemampuan persuasi dan negosiasi, untuk meningkatkan keterampilan ini dapat dilakukan dengan cara :
  • Itikad baik untuk mencapai win-win solution
  • Mempersiapkan diri sebelum negosiasi
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi
  • Sikap professional
Ada beberapa alasan mengapa usaha di saat muda perlu dikembangkan, yaitu :
  1. Adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, yaitu :
  • Usia muda yng berkisar antara 18 sampai 25 tahun memiliki semangat besar untuk meraih mimpinya.
  • Penguasaan teori yang baik dan pengalaman yang telah ada. Dalam perkuliahan diberikan bekal teori yang bersifat teknis dan pengalaman sebelumnya, untuk meminimalkan kegagalan.
  • Daya nalar dan sistematika berpikir yang cukup baik.
  • Kemampuan fisik yang prima.
  • Kreativitas yang tinggi dan lahirnya inovasi.
  1. Ada peluang besar berwujud potensi, yaitu :
  • Waktu mahasiswa dan pengusaha muda yang relative masih longgar semasa kuliah dan belum menikah dibandingkan dengan setelah lulus dan bekerja.
  • Banyak peluang usaha yang dapat digali di sekitar kampus dan komunitasnya.
  • Simpati masyarakat terhadap kaum muda dan mahasiswa relative tinggi.
  • Rasa kesetiakawanan dalam almamater yang tinggi.
Merealisasikan mimpi menjadi kenyataan. Bermimpilah dan ikutilah dengan tindakan dan langkah nyata untuk mencapainya agar menjadi kenyataan. Pengusaha yang berhasil adalah pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat, dan bertindak untuk mencapai tujuan.

Alasan mengapa anak muda harus bermimpi menjadi pengusaha antara lain :
  1. Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat.
  2. Kebebasan menentukan nasib sendiri dan berkreasi.
  3. Potensi mendapatkan penghasilan yang tinggi.
  4. Idealisme mengurangi pengangguran.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai mimpi tersebut antara lain :
  1. Mengubah impian menjadi visi.
  2. Menyusun rencana strategis, dengan mempertimbangkan factor eksternal dan internal.
  3. Menetapkan rencana jangka pendek, sesuai dengan kaidah SMART :
  • Specific, target dijabarkan secara jelas.
  • Measurable, target diukur dengan jelas.
  • Achievable, target dicapai dengan realistis.
  • Reasonable, penempatan target yang mempunyai pijakan kuat yang dapat dicapai.
  • Time based, kurun waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai target.
  1. Melaksanakan usaha.

BAB I


Mengapa semakin banyak dibutuhkan wirausahawan baru?

Karena tingkat pengangguran di setiap jenjang pendidikan sedah semakin parah dan perlu segera dicari pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja di berbagai sector usaha. Dengan demikian, menjadi wirausahawan pada saat ini sangat diperlukan, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi yang lebih penting dan mendesak adalah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Sukses membutuhkan kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras akan menghantarkan kita mencapai 85% keberhasilan, sedangkan kepandaian dan factor-faktor lainnya hanyalah pendukung.

Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tertinggi, dengan mengambil resiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi.

Atau seseorang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa. Yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha yang baru, serta dapat melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.

Keuntungan menjadi wirausahawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada ketentuan jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa saat berhasil dan gagal.

Peluang sebagai keuntungan berwirausaha antara lain :
  1. Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki.
  2. Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh.
  3. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal.
  4. Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan.
  5. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja.
  6. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha mereka.
Ciri-ciri wirausahawan :
  1. Percaya diri, untuk memulai-melakukan-menyelesaikan tugas.
  2. Berorientasi pada tugas dan hasil, ditentukan oleh motivasi berprestasi, dll.
  3. Berani mengambil resiko, kenali peluang terjadi kegagalan.
  4. Kepemimpinan, mampu memberi pengaruh terhadap orang lain.
  5. Keorisinilan, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
  6. Berorientais pada masa depan, tidak merasa cepat puas dan selalu mencari peluang.
Sikap seorang wirausahawan :
  1. Disiplin, ketepatan komitmen terhadap tugas dan pekerjaannya.
  2. Komitmen tinggi, komitmen terhadap diri sendiri dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target, serta komitmen terhadap konsumen dengan pelayanan prima.
  3. Jujur, mengenai karakteristik produk.
  4. Kreatif dan inovatif, berfikir maju dan penuh gagasan baru.
  5. Mandiri, tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain.
  6. Realistis, fakta digunakan sebagai landasan berfikir yang rasional.
Semangat kewirausahaan dibangun atas asas pokok :
  1. Kemauan kuat untuk berkarya dan semangat mandiri.
  2. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko.
  3. Keratif dan inovatif.
  4. Tekun, teliti dan produktif.
  5. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Membangun kewirausahaan di Indonesia dapat dilakukan dengan tiga cara simultan berikut ini :
  1. Mengubah paradigma bahwa PNS lebih terpandang daripada berwirausaha.
  2. Lembaga pendidikan memppersiapkan bekal ilmu berwirausaha.
  3. Pemerintah memberikan lingkungan yang kondusif bagi pewirausahawan.
Prasyarat untuk sukses menjadi wirausahawan adalah memiliki semangat kewirausahaan atas kemauannya sendiri.

Siapa Dibalik Primagama ?


Siapa yang tidak tahu bimbingan belajar Primagama? Bisnis yang dimulai tanggal 10 Maret 1982, yakni Lembaga Bimbingan Test Primagama yang kemudian menjadi bimbingan belajar, didirikan oleh Purdi E. Chandra, seorang pemuda yang Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya, sudah membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita–cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.

Langkah Purdi tidaklah mudah. Diawal pendirian tempat bimbingan belajar, Purdi hanya menyewa sebuah tempat kecil yang ia sekat menjadi dua, siswanya pun hanya 2 orang dengan biaya yang sangat murah. Dengan usaha dan kegigihan yang kuat, dalam kurun waktu dua tahun, Primagama mulai dikenal dan muridnya semakin banyak. Berbagai metode dan cara berbisnis ia terapkan untuk memajukan usahanya. Purdi mengungkapkan bahwa rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama yaitu adanya program jaminan diri, dimana tiap siswa yang mengikuti bimbel ini pasti diterima di Universitas Negeri, jika tidak uang kembali.Selain itu, strategi Purdi adalah ex. murid-murid yang pintar diangkat jadi pengajar. Dikarenakan yang membimbing pintar, maka 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri. Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. 
 
Dari semula hanya 1 outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).

Mengenai bisnisnya, Purdi mengaku banyak belajar dari ibunya. Sementara untuk masalah kepemimpinan dan organisasi, sang ayahlah yang lebih banyak memberi bimbingan dan arahan. Bekal dari kedua orang tua Purdi tersebut semakin lengkap dengan dukungan penuh sang Istri Triningsih Kusuma Astuti dan kedua putranya Fesha maupun Zidan. Pada awal-awal berdirinya Primagama, Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas bantuan istrinya pula usaha tersebut makin berkembang.

Setelah sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota, kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.

Apakah setelah menjadi pengusaha sukses lantas Purdi berhenti berkarya? Tentu saja tidak. Purdi tetap aktif diberbagai organisasi. Selain itu, ia juga menjadi seorang penulis buku ‘Cara Gila Menjadi Pengusaha’ dan seorang motivator.

Semoga kisah Purdi ini dapat kita jadikan bahan pembelajaran dan pengalaman kita untuk memulai usaha dan bisnis semenjak muda. Batasan pendidikan tidak melulu menjadi penghalang kesuksesan seorang. Dan hal ini sudah terbukti di banyak kasus. Tetap berkarya, sukses selalu. Terima kasih.