Jean Henry Dunant disebut Bapak Palang
Merah karena beliau pendiri & pelopor berdirinya Palang Merah.
Jean Henry Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei 1928 (yang
ditetapkan hari Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional)
dan meninggal pada 30 Oktober 1910. Ayahnya bernama Jean Jacques
Dunant, dan ibunya bernama Antoinette Colladon. Jean Henry Dunant
adalah seorang pengusaha asal Swiss dan aktivis sosial.
Dunant dilahirkan di Jenewa, Swiss
sebagai anak pertama dari pengusaha Jean-Jacques Dunant dan istrinya
Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya sangat tulus ikhlas Calvinist
dan memiliki pengaruh signifikan di masyarakat Jenewa . Orang tuanya
sangat menekankan nilai sosial, dan ayahnya juga aktif membantu anak
yatim dan parolees, sedangkan ibunya bekerja dengan orang sakit dan
miskin. Dunant tumbuh pada periode agama terbangunnya dikenal sebagai
Réveil, dan pada usia delapan belas tahun ia bergabung dengan
Masyarakat Jenewa untuk memberikan zakat. Pada tahun berikutnya,
bersama dengan teman-temannya, ia mendirikan apa yang disebut “Kamis
Asosiasi”, yang lepas dari band muda laki-laki yang bertemu untuk
belajar Alkitab dan membantu masyarakat miskin, dan ia menghabiskan
banyak waktunya untuk orang yang terlibat dalam penjara dan kunjungan
pekerjaan sosial.
Dunant yang telah beranjak dewasapun
melakukan perjalanan bisnis pada tahun 1859, ia menjadi saksi dari
Pertempuran di Solferino di Italia yang terjadi tepatnya tanggal 24
Juni 1859 di Solferino, Italia Utara, Pasukan Perancis dan Italia
sedang bertempur melawan pasukan Austria. Pada saat itu, Jean Henry
Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan Kaisar
Perancis (Napoleon III), Jean Henry Dunant secara kebetulan ,
menyaksikan pertempuran itu. Saat itu Dinas Medis Militer,
kualahandalam menangani korban yang berjumlah 40.000 orang. Tergetar
oleh penderitaan tentara yang terluka, Jean Henry Dunant bekerjasama
dengan penduduk setempat segera mengkoordinasikan bantuan untuk
mereka.
Setelah kembali ke Swiss, Jean Henry
Dunant menggambarkan sebuah buku yang berjudul Un Soovenir De
Solverino yang artinya kenang-kenangan dari Solverino pada tahun
1862. Dalam bukunya, Jean Henry Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :
1. Membentuk organisasi sukarelawan
yang akan disiapkan di masa damai untuk menolong para prajurit yang
terluka di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian internasional
guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang, serta
sukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.
Dia juga berhasil memperoleh rilis
Austria dokter diambil oleh Perancis. Setelah kembali ke Jenewa pada
awal Juli, Dunant memutuskan untuk menulis buku tentang pengalaman
dia, dia yang berjudul Un Souvenir de Solferino (A Memory of
Solferino). Ia telah diterbitkan di dalam edisi 1862 dari 1.600
eksemplar dan telah dicetak di Dunant sendiri biaya.Di dalam buku, ia
menggambarkan peperangan, dan biaya, dan setelah itu keadaan
kacau-balau. Dia juga mengembangkan gagasan bahwa di masa depan
organisasi yang netral harus ada untuk memberikan perawatan kepada
prajurit luka.Dia didistribusikan ke buku terkemuka banyak tokoh
politik dan militer di Eropa. Dunant juga mulai perjalanan melalui
Eropa untuk mempromosikan ide-ide nya.Bukunya yang sangat positif
yang diterima, dan Presiden dari Masyarakat Jenewa untuk
Kesejahteraan Masyarakat, yuris Gustave Moynier, menjadikan buku dan
saran topik di 9 Februari 1863 pertemuan organisasi.
Pada tahun 1863 Henry Dunant bersama
keempat kawannya merealisasi gagasan tersebut dengan mendirikan
komite internasional untuk nantuan para tentara yang cedera, sekarang
disebut Komite Internasional Palang Merah atau Committee of The Red
Cross (ICRC) merupakan lembaga kemanusiaan bersifat mandiri, sebagai
penengah dan netral. Dalam perkembangannya Palang Merah Internasional
juga memiliki Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah atau International Federation of Red Cross dan Red
Crescent (IFRC).
Namun, Dunant terus melakukan advokasi
di posisi ini perjalanan dan percakapan dengan peringkat tinggi-tokoh
politik dan militer. Ini intensif pribadi konflik antara Moynier,
yang mengambil pendekatan yang lebih pragmatis terhadap proyek, dan
Dunant yang merupakan visi idealis di antara lima, dan dipimpin oleh
Moynier ke upaya untuk menyerang Dunant dan tawaran untuk
kepemimpinan.
Pada bulan Oktober 1863, 14 negara
ikut ambil bagian dalam pertemuan di Jenewa yang disusun oleh komite
untuk membahas peningkatan perawatan untuk luka prajurit. Dunant
sendiri, tetapi, hanya karena protokol pemimpin Moynier dari upaya
untuk mengurangi peranannya. Setahun kemudian, seorang diplomat
konferensi diselenggarakan oleh Swiss Parlemen dipimpin dengan
penandatanganan pertama Konvensi Jenewa oleh 12 negara.
Semangat Henry Dunant inilah yang
mengilhami terbentuknya Perhimpunan Nasional Palang Merah Nasional
dan Bulan Sabit Merah yang didirikan hampir di setiap negara di
seluruh dunia berjumlah 176 perhimpunan nasional. Sedang gagasan
kedua Henry Dunant direalisasi Pemerintah Swiss dengan mengadakan
konferensi Jenewa dengan menghasilkan Konvensi Jenewa (1864) yang
terus dikembangkan sehingga dikenal sebagai Konvensi Jenewa 1949.
Karena karyanya, Jean Henry Dunant
diberi penghargaan atas perannya dalam mendirikan Komite Palang Merah
Internasional.
Sumber :