Siapa
yang tak kenal dengan ilmuwan Islam di abad modern ini, manusia
pintar, genius dan mungkin diantara 130 juta penduduk Indonesia.
Berbagai ilmu eksakta, sosial, politik dan aeronik telah dikuasai
walaupun secara otodidaks maupun akademik. Perjalan hidup B.J.
Habibie merupakan pelajaran hidup seorang ilmuwan tanah air yang
sukses dimata dunia bukan hanya fiktif ataupun rekayasa melainkan
realitas yang nyata dan fakta.
Bj.
Habibie lahir di Pare-Pare tepatnya provinsi Ujung Pandang pada
tanggal 25 Juni 1936 dengan nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie,
putra Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini Puspowardojo,
beliau merupakan anak ke-4 dari delapan bersaudara, sejak kecil
beliau telah membangun background masa depannya yang cemerlang baik
dari segi spiritual maupun intelektual. Belajar, membantu orang tua,
mengaji dan shalat merupakan rutinitas sehari-hari yang tak pernah
ditinggalkan. Oleh sebab itu, sejak duduk di bangku sekolah beliau
adalah murid yang jenius, ramah, sopan dan tidak sombong. Sehingga
pelajaran eksakta yang sulit seperti, matematika, fisika, kimia,
stereo dan geneo dalam sekejap dapat diselesaikan dengan nilai yang
baik sekali.
Beberapa
tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia
yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang
memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain.
Disamping
aktif menjadi mahasiswa jurusan aeronik, ternyata kiprah Habibie
dalam dunia sosial sangat bagus, beliau mengadakan seminar PPI yang
mengupas masalah pembangunan, politik, ekonomi serta sosial di
Indonesia.pada tahun 1959 dengan penuh perjuangan dan usaha yang
tidak mudah, sehingga beberapa perusahaan beliu kunjungi untuk
meminta dana dari proposal yang beliau buat sendiri. Seminar tersebut
diikuti oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang
berdomisili di Eropa.
Sementara
seminar terealisasikan, beliau terkapar sakit dan mendekam di klinik
universitas Bonn dikarenakan serangan influenza yang virus-virusnya
masuk ke jantung. Sehingga selama 24 jam, dalam keadaan tidak sadar
tiga kali dikembalikan kekamar mayit dari bangsal biasa. Namun, Allah
masih memberikan kesempatan bagi beliau untuk meneruskan
perjuangannya, dan saat sadar beliau menciptakan sajak, yaitu:
“ Sajak ini, mengisahkan tekad dan
kepasrahannya dalam mengabdi untuk mencapai kemakmuran bangsa bukan
untuk dilihat orang tetapi merupakan kewajiban generasi bangsa baik
individu maupun kelompok. “
Kegigihannya
dalam mempertahankan pendapat, baik mengenai program-program
penelitian maupun yang lainnya membuahkan hasil baginya. Sehingga
pada tahun 1974, beliau sudah diangkat menjadi Wakil Presiden dan
Direktur Teknologi MBB. Amanat tersebut merupakan jabatan tertinggi
yang diduduki oleh orang asing.
Setelah
cukup lama mendalami ilmu konstruksi pesawat di Jerman,
Presiden
Suharto meminta
beliau kembali ke tahan air dan langsung
memberi instruksi kepada B.J. Habibie untuk merintis IPTN.
Bermodalkan semangat dan tekad yang kuat B.J.Habibie berangkat ke
luar negeri guna mengajak industri-industri pesawat terbang lainnya
untuk bekerjasama.
Menaiki
jenjang karier di Indonesia banyak prestasi yang beliau raih,
diantaranya: memimpin industri IPTN, guru besar bidang konstruksi
pesawat terbang di ITB, menjadi Menteri Riset dan Teknologi, Wakil
Presiden RI, Presiden RI, ketua ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia), pemimpin umum The Habibie Center, dan masih banyak
prestasi beliau yang diukir baik nasional maupun Internasional.
Beliau bagaikan mendayung diantara gelombang, kritik positif maupun
tidak membangun tiada henti. Namun apakah kata? Tiada orang yang
sempurna didunia ini, maka tikaman dan hujatan beliau hadapi dengan
tenang serta tabah.
Begitu
banyak yang dapat diceritakan jika kita mengambil kisah seorang B.J.
Habibie. Semoga kedepan terdapat ulasan kembali mengenai beliau, juga
semoga di masa sekarang maupun masa depan, banyak generasi bangsa
yang mengikuti jejak prestasi beliau.
No comments:
Post a Comment